Ringkasan Materi Psikologi Perkembangan
1.
Psikologi Perkembangan
a.
Pengertian Psikologi
Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan
lingkungannya.
b.
Pengertian Psikologi Perkembangan’
Adalah cabang dari psikologi yang
mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara ontogenetic,
yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi
di dalam diri, baik perubahan struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi mental
manusia sepanjang hidupnya, dimulai sejak masa konsepsi, hingga menjelang mati.
c.
Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan
·
Periode pra-natal;
·
Masa bayi;
·
Masa kanak-kanak;
·
Masa remaja;
·
Masa dewasa;
·
Masa tua.
d.
Tujuan Mempelajari
Psikologi Perkembangan (Hurlock, 2005: 9)
·
Sebagai petunjuk bagi individu untuk
mengetahui apa yang diharapkan masyarakat
pada usia-usia tertentu. Seperti, orang tua dapat dibimbing untuk
mengajari putra-putri mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai keterampilan.
Dengan pengertian, bahwa masyarakat mengharapkan anak-anak menguasai
keterampilan tersebut pada usia-usia tertentu dan, bahwa penyesuaian diri
mereka dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya.
·
Memberikan motivasi kepada setiap individu
untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial pada usia tertentu
sepanjang kehidupan mereka, serta menunjukkan kepada setiap individu tentang
apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan, ketika sampai
pada tingkatan perkembangan berikutnya.
·
Sebagai bekal dalam Penyesuain diri pada
situasi baru.
·
Penyesuaian diri kepada situasi baru selalu
sulit dan selalu disertai dengan berbagai macam tingkat ketegangan emosional.
Akan tetapi, sebagaian besar kesulitan dan ketegangan ini dapat dihilangkan,
jika setiap individu sadar akan apa yang terjadi dan secara bertahap
mempersiapkan diri. Anak-anak yang menguasai keterampilan-keterampilan sosial
diperlukan untuk menghadapi kehidupan sosial remaja yang baru, akan lebih mudah
menyesuaikan diri dengan lawan jenisnya, bila menginjak dewasa akan lebih mudah
melewatkan masa peralihan ke masa pertengahan dan mereka tidak terlalu
mengalami ketegangan.
e.
Manfaat Mempelajari
Psikologi Perkembangan
·
Untuk memahami garis besar, pola umum
perkembangan dan pertumbuhan anak pada tiap-tiap fasenya;
·
Memunculkan sikap senang bergaul dengan
orang lain, terutama anak-anak dan para remaja dengan penuh perhatian kepada
mereka, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
·
Dapat mengarahkan seseorang untuk berbuat
dan beperilaku yang selaras dengan tingkat perkembangan orang lain.
·
Secara khusus bagi pendidik, dapat memahami
dan memberikan bimbingan kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan anak
didiknya, sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai
tujuannya. (Ahmadi, 2005: 8-9)
2.
Perbedaan Pertumbuhan, Perkembangan dan Kematangan
a.
Pertumbuhan
Adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif
pada segi jasmaniah / fisik dan menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang
baru dari organisme/ individu.
Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound), ukuran panjang (cm, inchi), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Contoh: Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjar-kelenjar sex
Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound), ukuran panjang (cm, inchi), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Contoh: Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjar-kelenjar sex
b.
Perkembangan
Adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Perkembangan
menyangkut adaanya proses difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Perkembangan diartikan sebagai perubahan yang dialami oleh individu atau oganisme menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Contoh: Sikap perasaan dan emosi, minat, cita-cita dan kepribadian seseorang
Perkembangan diartikan sebagai perubahan yang dialami oleh individu atau oganisme menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Contoh: Sikap perasaan dan emosi, minat, cita-cita dan kepribadian seseorang
c.
Kematangan
Kematangan atau
masa peka menunjukkan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik kulminasi
(titik puncak) dari suatu fase pertumbuhan sebagai titik tolak kesiapan dari
suatu fungsi untuk menjalankan fungsinya. (Hurlock, 1956)
3.
Metode yang Digunakan dalam Psikologi Perkembangan
Pada metode umum ini
pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal dan lintas
budaya.
Dari pendekatan ini
terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya
beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan
dan lingkungan khususnya kebudayaan.
Sedangkan pada
metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses
alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat
digunakan dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan.
Psikologi kontemporer
Diawali pada abad ke
19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:
a. Psikologi
Fakultas
Adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental
bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa
‘fakultas’ yang meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini
terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori,
pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.
b. Psikologi
Asosiasi
Bagian dari
psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada
dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan berdasarkan
prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.
Adapun metode-metode yang
digunakan dalam psikologi perkembangan antara lain adalah:
a.
Metode Eksperimen
(Experimen Method)
Metode ini merupakan metode
yang paling teliti dalam mengumpulkan data/informasi, karena eksperimen
merupakan pengamatan yang terkontrol dan biasanya dilaksanakan dalam
labolatorium.
b.
Metode Perkembangan
(Developmental Or Genetic Method)
Yaitu suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala-gejala yang dilakukan secara terus menerus sepanjang
pertumbuhan dan perkembangan yang terbagi :
·
The
longitudinal approach;
·
The
cross-sectional approach
c.
Metode
Observasi ;
·
Observasi
Sekilas (Incidental Observation
Disebut juga introspeksi
pengamatan diri atau pengamatan subjektif (instropection or self observation or
subjective observation) yaitu pengamatan yang dilakukan seorang individu
terhadap tingkah lakunya sendiri.
·
Observasi yang dilakukan dengan
sengaja dan sistematis.
d.
Metode Riwayat Hidup atau Klinis (The Case History Or Clinical)
Yaitu suatu studi melalui riwayat
hidup yang penerapannya terbatas untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
individu. Tujuan metode ini adalah
diagnosis dan treatment.
e.
Metode Tes
(Test Method)
Merupakan instrumen
penelitian yan gpenting dlaamsikologi, tes digunakan untuk mengukur semua jenis
kemampuan seperti minat, bakat, prestasi sikap dan ciri kepribadian.
4.
Teori Perkembangan
a.
Teori Psikodinamik
Adalah teori yang menjelaskan tentang perkembangan
kepribadian.
Unsur-unsurnya adalah aspek-aspek internal manusia
seperti emosi, motivasi, dan aspek internal lainnya.
Asumsi teori ini adalah adalah kepribadian berkembang
ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologi, yang umumnya terjadi
sejak masa bayi. Pada masing-masing tahap, individu mengalami konflik internal
yang harus diselesaikan sebelum memasuki tahap berikutnya.
Teori ini banyak dipengaruhi oleh Sigmud Freud dan
Erick Erikson.
Freud berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai
salah satu aspek kepribadian manusia. Freud menyebutkan bahwa kepribadian
manusia memiliki tiga struktur penting, yaitu id, ego, dan superego. Id berisi
segala sesuatu yang secara psikologis telah ada sejak manusia lahir, termasuk
insting-insting. Id merupakan tempat berkumpulnya energi psikis dan menyediakan
seluruh daya untuk menggerakkan kedua struktur kepribadian lainnya.
Ego adalah struktur kepribadian yang berkaitan dengan
realita dan membuat keputusan-keputusan rasional. Sedangkan superego adalah
memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak
sesuai dengan norma-norma moral yang diakui masyarakat. Kemudian tiga komponen
kepribadian ini berkembang melahui tahap-tahap perkembangan psikoseksual dan
setiap tahap perkembangan tersebut individu mengalami kenikamatan pada satu
bagian tubuh lebid daripada bagian tubuh lainnya.
Erick Erikson adalah salah satu seorang teoritis
ternama dalam bidang perkembangan rentang kehidupan.salah satu sumbangannya
yang terbesar dalam psikologi perkembangan adalah psikososial. Istilah
“psikososial” berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai
mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh social yang berinteraksi dengan suatu
organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis (Hall & Lidzye,
1993)
Masing-masing tahap tahap memiliki tugas perkembangan
yang khas, dan mengharuskan individu menghadapi dan menyelesaikan krisis.
Untuk setiap
krisis, selalu ada pemecahan yang positif dan negative, pemecahan yang positif
akan menghasilkan kesehatan jiwa, sedangkan pemecahan yang negative akan
membentuk penyesuaian yang buruk
b.
Teori
Kognitif
Didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kogntif
merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku individu.
Teori kogntif menekankan pada pikiran-pikiran sadar.
Saat ini sering dibahas dua teori tentang perkembangan, yaitu teori
perkembangan kognitif Piaget dan teori pemrosesan informasi.
Piaget menyebutkan bahwa pemikiran anak-anak
berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode yang terus bertambah
kompleks.
Teori pemrosesan informasi (information processing
theory) menekankan pentingnya proses-proses kognitif dengan tiga asumsi, yaitu:
·
Pikiran
dipandang sebagai suatu system penyimpanan atau pengembalian informasi,
·
Individu-individu
memproses informasi dari lingkungan,
·
Terdapat
keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seorang individu (Zigler
& Stevenson, 1993)
Berdasarkan asumsi tersebut, dapat dipahami bahwa
teori pemrosesan informasi lebih menekankan pada bagaimana individu memproses
informasi tentang dunia mereka, bagaimana informasi masuk kedalam pikiran,
bagaimana informasi disimpan dan disebarkan, dan bagaimana informasi diambil
kembali untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas yang kompleks, seperti
memecahkan masalah dan berpikir.
Model kognisi dari teori pemrosesan informasi,
diadaptasi dari Seifer & Haffnung, 1994)
c.
Teori
Kontekstual
Teori kontekstual memandang perkembangan sebagai
proses yang terbentuk dari transaksi timbale balik antara anak dan konteks
perkembangan system fisik, sosial, kutural, dan histories dimana interaksi
tersebut terjadi.
Ada dua teori kontekstual:
·
Pendekatan
Etologi
Difokuskan pada asal usul evolusi dari tingkah laku
dan menekankan tingkah laku yang terjadi dalam lingkungan alamiah.
Teori etologi mengenai perkembangan menekankan bahwa
perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi, dan ditandai
oleh periode-periode krisis atau sensitive (Santrok, 1998)
·
Teori Etologis
Memberikan penekanan pada system lingkungan.
Tokoh utama teori ekologi adalh Urie Brofenbrenner.
Pendekatan ekologi terhadap perkembangan mengajukan
bahwa konteks dimana berlangsung perkembangan individu, baik kognitifnya,
sosioemosional, kapasitas dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi
aktifnya merupakan unsur-unsur penting bagi perkembangan (Seifert &
Hoffnung, 1994).
Brofenbrenner menggambarkan empat kondisi lingkungan
dimana perkembangan terjadi, yaitu:
(1)
Mikrosistem
Menunjukkan situasi dimana individu hidup dan saling
berhubungan dengan orang lain. Kontek ini meliputi keluarga, teman, sebaya,
sekolah, dan lingkungan sosial lainnya. Dalam mikrosistem inilah terjadi
interaksi yang paling langsung dengan agen-agen social.
(2)
Mesositem
Menunjukkan hubungan antara dua atau lebih mikrositem
atau hubungan beberapa konteks. Misalnya hubungan antara rumah dan sekolah.
(3)
Ekositem
Terdiri dari setting social dimana individu tidak
berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting yang diambil memiliki dampak
terhadap orang-orang yang berhubungan langsung dengannya. Misalnya tempat orang
tua bekerja, dewan sekolah, pemerintah lokal.
(4)
Makrosistem
Meliputi cetak biru pembentukan social dan kebudayaan
untuk menjelaskan dan mengoragnisir institusi kehidupan. Makrosistem direfleksikan
dalam pola lingkan mikrosistem, mesositem, dan ekosistem yang dicirikan dari
sebuah subkultur, kultur, atau konteks sosial lainnya yang lebih luas. Misalnya
system kepercayaan bersama tentang umat manusia.
d.
Teori Behavior dan Belajar Sosial
Teori behavior (teori tingkahlaku) mula-mula
dikembangkan oleh J.B.Watson (1878-1958)
Asumsinya adalah perilaku dapat diamati, dipelajari
melalui pengalaman dan lingkungan.
Berikut ada tiga versi tentang pembentukan perilaku,
yaitu Pavlov dengan kondisioning klasik, Skinner dengan kondisoning operan, dan
Bandura dengan teori belajar sosial.
5.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
a. Faktor Turunan (Warisan)
·
Bentuk tubuh dan warna kulit.
Gen dari orang tua akan memepengaruhi
jasmani anaknya dan tidak bisa di ubah oleh teknologi secanggih apapun.
·
Sifat-sifat
Warisan dari orang
tua sama halnya dengan bentuk tubuh dan warna kulit tidak dapat diubah. Tipe
manusia berdasarkan sifatnya menurut Edward Sparanger adalah manusia ekonomi,
teori, politik, sosial, seni dan agama.
·
Inteligensi
·
Yaitu kemampuan umum untuk penyesuaian terhadap situasi atau masalah.
Tes Inteligensi yang standar antara lain tes binet-simon, tes Wechsler, tes
Army Alpha dan Beta, tes Progressive Matrices
·
Bakat
Yaitu kemampuan
khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seseorang.
Bakat dapat diketahui dari tingkah laku anak atau dengan tes bakat. Bila
seorang anak tidak diberi kesempatan untuk melatih bakatnya, maka bakatnya
tersebut tidak akan berkembang.
·
Penyakit atau cacat tubuh
b. Faktor Lingkungan
·
Keluarga
Berpengaruh terhadap
perkembangan rohaniah anak terutama keribadian dan kemajuan pendidikannya.
·
Sekolah
Menentukan
pola pikir serta kepribadian anak
·
Masyarakat
Turut
mempengaruhi perkembangan jiwanya
·
Keadaan alam sekitar
·
Keadaan alam yang berbeda akan berpengaruh terhadap perkembangan pola
pikir atau kejiwaan anak dan tingkah laku anak
c. Pendapat Para Ahli tentang Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
·
Aliran Nativisme
Arthur Scopenhauer
berkeyakinan bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaannya,
sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh.
·
Aliran Empirisme
Jhon Locke
menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, tak
punya kemampuan dan bakat apa – apa. Hendak menjadi apa seorang anak kelak
bergantung pada pengalaman/lingkungan yang mendidiknya
·
Aliran Konvergensi
Para penganut ini
berkeyakinan bahwa baik factor pembawaan maupun faktor lingkungan memiliki
andil sama besar.
6.
Hukum Perkembangan
Adalah kaidah
fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia), yang telah
disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang
seksama.
7.
Macam-macam Hukum Perkembangan
a. Hukum Kesatuan Organis
Menurut hukum ini anak
adalah satu kesatuan organis, bukan suatu penjumlahan atau suatu kumpulan unsur
yang berdiri sendiri.
b. Hukum Perbandingan
Adalah kenyataan,
bahwa seluruh bagian tubuh manusia ini saling berkaitan satu dengan yang lain.
c. Hukum Penjelajahan
Langeveld berpendapat,
bahwa setiap anak lahir dan memasuki dunia ini sebagai warga yang baru.
d. Hukum Konvergensi
Perkembangan manusia pada
dasarnya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pembawaan sejak lahir, tetapi juga
oleh lingkungan pendidikan.
e. Hukum Rekapitulasi
Hukum ini mejelaskan,
Perkembangan psikis anak adalah ulangan secara singkat perkembangan umat
manusia. Seluruh perkembangan umat manusia terulang dalam waktu beberapa tahun
saja secara singkat dalam perkembangan anak.
f.
Hukum
Kematangan
Pangkal tolak hukum
kematangan, seperti halnya hukum perkembangan yang lain, ialah: bahwa setiap
anak itu pada dasarnya memiliki potensi naluriah untuk berkembang, asal
tersedia lingkungan yang memadai untuk keperluan tersebut.
g. Hukum Ketidakberdayaaan
Ketika dilahirkan, anak
manusia berada dalam keadaan amat tidak berdaya. Tetapi, ini bukan berarti
suatu kekurangan, melainkan justru mengandung segi-segi kelebihan.
h. Hukum Perlindungan
Karena awal kehidupannya
yang sangat tidak berdaya, maka adalah merupakan keharusan yang hakiki bahwa
anak manusia itu membutuhkan perlindungan atau pertolongan dari orang dewasa,
terutama ayah ibu dan anggota keluarganya yang lain.
8.
Periodisasi/ Tahapan Perkembangan Manusia
a.
Fase Embrionik (dalam Kandungan/sebelum Dilahirkan)
Diawali dengan proses pembuahan. Yaitu,
pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma
yang berasal dari pria (ayah). Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel
telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot.
Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4
sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi
banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam
rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari
mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan 10 hari.
Perkembangan janin
selama di dalam kandungan/rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada
setiap tahapan adalah tiga bulan.
·
Trimester Pertama
·
Tiga bulan pertama embrio
berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah
berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga
bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya
·
Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin
berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya
telah berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak
jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.
·
Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan
ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena
ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam
rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50
cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.
b.
Fase Pasca Embrionik (setelah Dilahirkan) - Tahap-tahap Perkembangan pada Manusia
·
Balita
Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan
dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Bayi memperoleh
makanan dan minuman dari ASI (air susu ibu). Seiring dengan bertambahnya usia,
organ-organ pada bayi juga akan berkembang.
Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai
belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan,
kepala, mulut. Organ-organtersebut
akan semakin matang pada saat usia anakanak. Pada saat usia masuk sekolah
(sekitar usia 5 tahun)
·
Anak-anak
Masa anak-anak, yaitu usia 5 hingga 12 tahun.
Dalam periode ini, pertumbuhan fisik mulai meningkat baik tinggi badan maupun
berat badan disertai perkembangan koordinasi otot-otot dan kemampuan mental.
Beberapa anak dapat membaca angka-angka dan huruf-huruf tertentu.
Di atas usia ini, anak telah berkembang dalam
kemampuan berbicara, menulis, membaca, dan beralasan. Pada usia yang sama, anak
telah matang emosinya dan belajar bagaimana bergaul dengan orang lain.
·
Remaja
Masa remaja ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan
fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada
umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ
reproduksi anak laki-laki.
Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada
anak perempuan adalah tumbuhnya rambut di daerah kemaluan, membesarnya buah
dada, dan terjadi menstruasi. Adapun pada anak laki-laki, tampak dari
membesarnya jakun (sehingga suara menjadi besar), tumbuhnya rambut di wajah,
otot-otot membesar, dan mimpi yang diiringi dengan keluarnya sperma (mimpi
basah).
Penyebab munculnya pubertas adalah karena
kerja hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (pada perempuan) dan testosteron
yang dihasilkan testis (pada anak laki-laki). Akibatnya, organ-organ reproduksi
berfungsi dan tubuhmu mengalami perubahan. Salah satu ciri pubertas pada anak
perempuan adalah menstruasi.
·
Dewasa
Setelah melewati masa remaja, akan memasuki
masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa
ini pertumbuhan tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi badan akan terhenti
pada usia sekitar dua puluh tahunan.
Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan
terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal
keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus
berprestasi.
·
Masa Tua
Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami
kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65
tahun. Tubuh semakin rentan, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun,
kecerdasan menurun.
Bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan
membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan
kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan aktivitas seperti biasanya.
9.
Tugas Perkembangan
Adalah sesuatu tugas yang
timbul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang.
Adapun menurut Robert
Havighurst, tugas perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap
kehidupan seseorang, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan
keberhasilan dalam tugas-tugas pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap
kehidupan tersebut dijalani dengan berhasil.
Sedangkan kegagalan dalam
melaksanakan tugas pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia
pada individu dan kesukaran-kesukaran lain dalam hidupnya kelak.
10.
Pentingnya Mengetahui Tugas Perkembangan
a.
Bagi individu yang bersangkutan.
Dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan berartu dirinya telah mengetahui
keterampilan apa saja yang harus dikuasai, bagaimana ia harus bersikap,
bertindak, dst.
Dengan demikian motivasi intrinsic untuk belajar menguasai hal-hal tersebut
dapat berkembang pada dirinya.
b.
Bagi pendidik atau pengasuh
Setiap pendidik, termasuk orang tua, hendaknya mengetahui tugas-tugas
perkembangan yang harus dikuasai oleh peserta didiknya.
Sebab bagi para pendidik, pengetahuan mengenai tugas-tugas perkembangan
merupakan pedoman tentang apa saja yang harus dilakukan untuk membantu
perkembangan peserta didiknya pada fase perkembangan tertentu serta untuk
menghadapi fase perkembangan berikutya.
11.
Tugas-tugas Perkembangan
a.
Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal (0-6 bulan)
·
Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan.
·
Belajar makan-makanan padat
·
Belajar berbicara.
·
Belajar buang air besar dan kecil.
·
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
·
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
·
Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
·
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua, saudara, dan orang
lain.
·
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.
b.
Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)
·
Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
·
Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
biologis.
·
Belajar bergaul dengan teman sebaya.
·
Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
·
Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
·
Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
·
Mengembangkan kata hati.
·
Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
·
Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.
c.
Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)
·
Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
·
Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
·
Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
·
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
·
Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
·
Memilih dan mempersiapkan karier.
·
Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
·
Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan
bagi warga negara.
·
Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
·
Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam
berperilaku.
d.
Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (21-30 tahun)
·
Memilih pasangan.
·
Belajar hidup dengan pasangan.
·
Memulai hidup dengan pasangan.
·
Memelihara anak.
·
Mengelola rumah tangga.
·
Memulai bekerja.
·
Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
·
Menemukan suatu kelompok yang serasi.
12.
Masa Puber pada Remaja
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami
perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual.
Masa pubertas dalam
kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir
lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.
Pada masa ini memang
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat.
Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan
pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
Kini, dikenal adanya
pubertas dini pada remaja. Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT
sendiri, DDE, mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini
diketahui sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita.
Ciri Pubertas
Seorang anak akan
menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara yang mulai berubah,
tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara membesar untuk seorang gadis. Untuk
seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun ke
atas dan pada anak laki-laki, biasanya lebih lambat, yaitu pada usia 11 tahun
ke atas.
Perubahan fisik yang
terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan
seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan
pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an,
aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan
bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19
melaporkan telah melakukan hubungan seks.
Penyebab munculnya pubertas
Penyebab munculnya
pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat
dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini,
remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan
dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai
memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami
perubahan.
Hormon seks yang
memengaruhi perempuan adalah estrogen dan progesteron yang diproduksi diindung telur, sedangkan
pada laki-laki diproduksi oleh testis dan dinamakan testosteron.
Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh
sehingga terjadilah beberapa pertumbuhan.
------------------------------------------------------------------------------
Maaf Bred... Belom beres, mataku puedese, Rek...... :)
------------------------------------------------------------------------------
13. Tugas
Sekolah/ Guru Terkait Tugas Perkembangan Siswa
14. Perkembangan
Keberagamaan pada masa Anak-anak
15. Peran
Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi
16. Aspek
Perkembangan Fisik Orang Dewasa
17. Tugas
perkembangan pada periode tertentu tidak berkembang dengan baik, maka...
18. Peran Guru dalam
mengembangkan tugas-tugas perkembangan siswa:
19. Peran orang
tua dalam mempengaruhi perkembangan intelektual, sosial, emosional dan
spiritual anak:
20. Masalah
perkembangan kejiwaan pada masa remaja:
Cara
Mengatasi:
21. Ukuran Kedewasaan
Seseorang
22. Kegunaan
Bermain
Bentuk-bentuk
Permainan
23. Fungsi
Sekolah dalam Perkembangan Remaja
Comments
Post a Comment