Sajak dari Sahabat (2)


Dan, ketika hujan mulai sering datang berkunjung,
Derasnya mampu menghapus semua jejak perjalanan
Menjadi sebuah genangan,
Termasuk jejak kita

Begitulah,
Sejak awan beranjak pergi dan disusul gemericik hujan yang mulai turun,
Rindu itu perlahan muncul lagi pada hati yang pernah patah

Kuciptakan hujan buatan tiap sore di halaman mungilku,
Kubayangkan dirimu yang kedinginan
Saat hujan mengguyur kotamu pada tiap gemericik tetes yang jatuh di dedaunan

Rindu aroma tanah basah yang menguap sesaat setelah air hujan menyentuh bumi untuk pertama kali
Setelah dirundung kemarau sekian lama
Rasanya persis sama, seperti merindukanmu, cinta!

Comments

Popular posts from this blog

Macam-macam Majas

Ringkasan Materi Psikologi Perkembangan

Ilmu di Mata Imam Asy Syafi'i rahimahullah