Manajemen Pendidikan

Pengertian Administrasi
1.       Secara Bahasa
Administrasi berasal dari kata Ad (intensif) dan Ministrase (melayani, membantu dan memenuhi)
2.       Secara Istilah
Administrasi adalah proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasu

Administrasi Sekolah
Meliputi 12 hal, yiatu:
1.       Administrasi persuratan dan kearsipan (kesekretariatan);
2.       Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan;
3.       Administrasi keuangan (termasuk RAPBS dan perpajakan) dan standarnya;
4.       Administrasi isi dan standarnya;
5.       Administrasi proses dan standarnya;
6.       Administrasi kesiswaan;
7.       Standar kompetensi kelulusan;
8.       Administrasi sarana dam prasarana beserta standarnya;
9.       Administrasi kehumasan dan kerja sama;
10.   Administrasi standar pengelolaan (termasuk implementasi manajemen berbasis sekolah) dan standarnya;
11.   Administrasi standar penilaian sekolah;
12.   Administrasi unit produksi sekolah (untuk SMK dan MAK).

Pengertian Manajemen
1.       Secara Bahasa
Manajemen berasal dari Bahasa Latin: manus (tangan) dan agree (melakukan), sehingga menjadi manager (menangani).
Diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja: to manage, dengan kata benda: management, sedang pelakunya adalah: manager.
Menurut Kamus Inggris-Indonesia; manage diartikan: mengatur, melaksanakan, mengelola.
Menurut KBBI; manajemen diartikan “Proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.”
2.       Secara Istilah
Manajemen adalah kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dengan memanfaatkan orang lain (getting thing done through the effprt of other people).

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli
1.       Mary Parker Follet
Manajemen adalah seni kerena melakukan pekerjaan melalui orang lain yang membutuhkan keterampilan khusus.
2.       Hersey dan Blanchard (1988: 144)
Manajemen merupakan suatu proses, bagaimana pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan.
3.       Prajudi Atmosudirjo (1982: 124)
Manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumber daya; yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu.
4.       GR. Terry (1986: 4)
Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasia, menggerakkan dan pengawasan; yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain.
5.       Sondang P. Siagian (1997: 5)
Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
6.       Dalam arti Luas
Manajemen berarti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Unsur Manajemen:
1.       Pemimpin;
2.       Orang-orang (pelaksana) yang dipimpin;
3.       Tujuan yang akan dicapai;
4.       Kerjasama dalam mencapai tujuan tersebut;
5.       Sarana dan peralatan manajemen.
Terdiri atas 6 macam (6 M), yaitu:
a.       Man (manusia);
b.      Money (uang);
c.       Materials (bahan-bahan);
d.      Machine (mesin);
e.      Method (metode);
f.        Market (pasar).

Prinsip Manajemen
1.       Manajemen merupakan suatu kegiatan dalam wadah organisasi;
2.       Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain, termasuk personalitas yang profesional ;
3.       Adanya aturan-aturan manajemen, mulai dari perencanaan program, teknis pelaksanaan dan pengawasan;
4.       Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu;
5.       Evaluasi kegiatan dan pertanggungjawaban organisasi.

Persamaan dan Perbedaan Antara Administrasi dengan Manajemen Pendidikan
1.       Persamaan
Bahwa, cakupan dan fungsi dari keduanya sama, yaitu perencanaa, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
2.       Perbedaan
Administrasi:
a.       Lebih cocok digunakan untuk lembaga-lembaga Pemerintah yang bersifat lebih mengutamakan kepentingan sosial;
b.      Digunakan dalam bidang pendidikan, pemerintahan, rumah sakit dan kemiliteran.
Manajemen:
a.       Lebih cocok untuk lembaga-lembaga swasta yang bersifat lebih mengutamakan kepentingan komersial;
b.      Digunakan dalam bidang industri dan perusahaan.

Ayat Al Quran yang Berhubungan dengan Administrasi dan Manajemen:

----QS. -----  

Administrasi Pendidikan
Adalah keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materiil yang tersedian dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Manajemen Pendidikan
1.       Biro Perencanaan Depdikbud (1993: 4)
Manajemen Pendidikan adala proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidik, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.       Soebagio Atmodiwirjo (2000: 23)
Manajemen Pendidikan adalah suatu ilmu yang memepelajari bagaimana menata sumber daya ubtuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan yag telah disepakati
3.       Engkoswara (2001: 2)
Manajemen Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidik, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, keperibadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kepada masyarakat dna kebangsaan.

Tujuan Manajemen
1.       Secara Teoritis
Memberikan ilmu kepada seluruh unsur organisasi, baik berbentuk perusahaan, maupun struktur organisasi lainnya termsuk lembaga pendidikan, dimana teori-teori yang terdapat dalam manajemen dapat dijadikan referensi untuk menjelankan realitas manajerial yang ada pada suatu organisasi termasuk organisasi pendidikan.
2.       Secara Praktis
Agar suatu usaha terencana secara sistematis, dilaksanakan sesuai aturan yang ada dan dapat duevaluasi secara benar, akurat dan lengkap, sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efisien;
a.       Produktif
Berupa keluaran atau hasil yang banyak dan bermutu dari tiap-tiap fungsi atau peranan penyelenggaraan pendidikan.
b.      Kualitas
Memiliki kualitas yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
c.       Efektivitas
Apabila, pengelolaan pendidikan dilakukan sesuai standar yang benar dan menghasilkan out put yang berkualitas.
d.      Efisiensi
Apabila, tujuan dapat tercapai secara optimal dengan penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal (biaya, waktu dan mutu)

Manfaat Manajemen Pendidikan
1.       Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan dan bermakna (Pakem);
2.       Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara;
3.       Terpenuhinya salah satu dari lima kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajeriar tenaga kependidikan sebagai manejer);
4.       Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien;
5.       Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan menejemen pendidikan);
6.       Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu pendidikan disebabkan oleh manajernya;
7.       Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan dan akuntabel;
8.       Meningkatkan citra positif pendidikan.

Fungsi Manajemen Pendidikan Menurut Para Ahli
1.       GR. Terry
Empat fungsi manajemen, yaitu: (1) planning (perencanaan); (2) organizing (pengorganisasian); (3) actuating (pelaksanaan); dan (4) controling (pengawasan).
2.       Henry Fayol
Lima fungsi manajemen, yaitu: (1) planning (perencanaan); (2) organizing (pengorganisasian); (3) commanding (pengaturan); (4)  coordinating (pengkoordinasian); dan (5) controling (pengawasan).
3.       Harild koontz
Lima fungsi manajemen, yaitu: (1) planning (perencanaan); (2) organizing (pengorganisasian); (3) staffing (penentuan staff); (4)  directing (pengarahan); dan (5) controling (pengawasan).
4.       L. Gullick
Tujuh fungsi manajemen, yaitu: (1) planning (perencanaan); (2) organizing (pengorganisasian); (3) staffing (penentuan staff); (4)  directing (pengarahan); (5) coordinating (pengkoordinasian); (6) reporting (pelaporan); dan (7) budgeting (penganggaran).

Fungsi Manajemen Pendidikan Menurut George R. Terry
1.       Planning  (Perencanaan)
Adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penetapan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Fungsi:
Memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin.
2.       Organizing (Pengorganisasian)
Adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang , sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
3.       Actuating (Pelaksanaan)
Adalah upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan melalui berbagai pengarahan dan motivasi agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab.
4.       Controling (Pengawasan)
Adalah suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan tujuan organisasi dapat tercapai.

Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
1.       Manajemen Kurikulum
Adalah usaha-usaha pembinaan situasi belajar mengajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya.
Prinsip/ hal yang harus diperhatikan dalam manajemen kurikulum:
a.       Tujuan yang dikehendaki harus jelas;
b.      Sederhana dan fleksible;
c.       Disusun dan dikembangkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan;
d.      Program tersebut menyeluruh dan jelas pencapaiannya;
e.      Adanya koordinasi antar komponen pelaksanaan program di sekolah
2.       Manejemen Siswa
Adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.
Bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Meliputi:
a.       Penerimaan Peserta Didik Baru;
b.      Pencatatan Murid dalam Buku Induk;
Buku Induk adalah kumpulan daftar nama peserta didik sepanjang masa suatu sekolah.
Berisi: identitas peserta didik dan prestasi belajar dari tahun ke tahun.
c.       Buku Kapler
Fungsi: membantu Buku Induk memuat data-data penting dari peserta didik.
Kegunaan: untuk memudahkan mencari data peserta didik.
d.      Tata Tertib Murid
e.      Daftar Presensi
3.       Manajemen Personel Sekolah
Mencakup:
a.       Perencanaan Pegawai;
b.      Pengadaan Pegawai;
c.       Pembinaan dan Pengawasan Pegawai;
d.      Promosi dan Mutasi;
e.      Pemberhentian Pegawai;
f.        Kompensasi;
g.       Pemberhentian Pegawai.
4.       Manajemen Tata Laksana Sekolah
a.       Surat Dinas sekolah dan Buku Agenda
b.      Buku Ekpedisi
c.       Buku Catatan Rapat Sekolah (Notulen)
d.      Buku Pengumuman
e.      Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Sekolah
f.        Pemeliharaan Halaman Sekolah
g.       Pemeliharaan Perlengkapan Sekolah
h.      Kegiatan Manajemen yang Didindingkan
5.       Manajemen Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat dan media pengajaran.
6.       Manajemen Keuangan Sekolah
a.       Manajemen Pembayaran SPP
b.      Manajemen Keuangan yang Berasal dari Negara (Pemerintah)
c.       Manajemen Keuangan yang Berasal dari Badan Pembantu Penyelengaraan Pendidikan (BP3)
7.       Organisasi Sekolah
a.       Sekolah sebagai Organisasi
b.      Sekolah sebagai Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
c.       Sekolah sebagai Organisasi dan Sistem

Kepala Sekolah
1.       Secara Etimologi
Kepala Sekolah adalah guru yang memimpin sekolah.
Menurut Sudarman (2002: 145), Kepala Sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah.
2.       Secara Terminology
Kepala Sekolah dapat diartikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

Kompetensi Kepala Sekolah
Menurut Sanusi, ada empat kemampuan professional yang harus dimiliki oleh seorang Kepala Sekolah, yaitu:
1.         Kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya selaku unit kehadiran murid;
2.         Kemampuan untuk menerapkan keterampilan-keterampilan konseptual, manusiawi dan teknis pada kedudukan jenis ini;
3.         Kemampuan untuk memotivasi para bawahan untuk bekerja sama secara sukarela dalam mencapai maksud-maksud unit dan organisasi.
4.         Kemampuan untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan sosial, ekonomi, politik dan educational; arti yang mereka sumbangkan kepada unit; untuk memulai dan memimpin perubahan-perubahan yang cocok di dalam unit didasarkan atas perubahan-perubahan sosial yang luas. (2002: 133)

Fungsi Kepala Sekolah
Soewadji Lazaruth menjelaskan 3 fungsi kepala sekolah, yaitu sebagai:
1.       Administrator Pendidikan
Berarti untuk meningkatkan mutu sekolahnya, seorang Kepala Sekolah dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas sekolahnya, misalnya: gedung, perlengkapan, atau peralatan dan lain-lain yang tercakup dalam bidang administrasi pendidikan.
2.       Supervisor Pendidikan
Berarti usaha peningkatan mutu dapat pula dilakukan dengan cara peningkatan mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya: melalui rapat-rapat, observasi kelas, perpustakaan dan lain sebagainya.
3.       Pemimpin Pendidikan
Berarti peningkatan mutu akan berjalan dengan baik, apabila guru bersifat terbuka, kreatif dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Suasana yang demikian ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah.

E. Mulyasa dalam bukunya Menjadi Kepala Sekolah ProfesionalMenurut E. Mulyasa, Kepala Sekolah mempunyai 7 fungsi utama, yaitu:
1.       Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Kepala Sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti: MGMP/MGP tingkat sekolah, atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti: kesempatan melanjutkan pendidikan, atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.
2.       Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Kepala Sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.
3.       Kepala Sekolah Sebagai Motivator
Sebagai motivator, Kepala Sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
4.       Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik)
Kepala Sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolah, tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki para guru, sekaligus akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong para guru untuk terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.
5.       Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Kepala Sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yaitu dengan kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
6.       Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin)
Dalam teori kepemimpinan, setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan, yaitu:
a.       Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas;
b.      Kepemimpinan yang berorientasi pada manusia.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang Kepala Sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
Mulyasa menyebutkan kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian dan kepribadian Kepala Sekolah sebagai pemimpin akan tercermin sifat-sifat sebagai barikut:
a.       Jujur;
b.      Percaya Diri;
c.       Tanggung Jawab;
d.      Berani mengambil resiko dan keputusan;
e.      Berjiwa besar;
f.        Emosi yang stabil;
g.       Teladan.
7.       Kepala Sekolah Sebagai Inovator
Kepala Sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan sekolah dan mengembangkan model model pembelajaran yang inofatif.
Kepala Sekolah sebagai inovator akan tercermin dari caranya melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional, objektif, pragmatis, keteladanan.

Peran Kepala Sekolah
Menurut Purwanto, bahwa seorang kepala sekolah mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu: “Sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota, menwakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah.”
1.       Sebagai Pelaksana (Executive)
Seorang pemimpin tidak boleh memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya, juga program, atau rencana yang telah ditetapkan bersama
2.       Sebagai Perencana (Planner)
Kepala Sekolah harus pandai membuat dan menyusun perencanaan, sehingga segala sesuatu yang akan diperbuatnya bukan secara sembarangan saja, tatapi segala tindakan diperhitungkan dan bertujuan.
3.       Sebagai Seorang Ahli (Expert)
Kepala Sekolah harus mempunyai keahlian terutama yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipegangnya.
4.       Mengawasi Hubungan Antara Anggota-anggota Kelompok (Contoller of Internal Relationship)
Jangan sampai terjadi perselisihan dan berusaha mambangun hubungan yang harmonis!
5.       Mewakili Kelompok (Group Representative)
Kepala Sekolah harus menyadari, bahwa baik buruk sebuah tindakan diluar kelompoknya mencerminkan baik buruk kelompok yang dipimpinnya.
6.       Bertindak Sebagai Pemberi Ganjaran/ Pujian dan Hukuman.
Ia harus membesarkan hati anggota-anggota yang bekerja dan banyak sumbangan terhadap kelompoknya.
7.       Bertindak Sebagai Wasit dan Penengah (Arbitrator and Modiator)
Dalam menyelesaikan perselisihan atau menerima pengaduan antara anggota-anggotanya, ia harus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih, atau mementingkan salah satu anggotanya.
8.       Pemegang Tanggung Jawab Anggota Kelompoknya
Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan para anggota yang dilakukan atas nama kelompoknya.
9.       Sebagai Pencipta/Memiliki Cita-cita (Idiologist)
Seorang pemimpin hendaknya mempunyai kosepsi yang baik dan realistis, sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas menuju kearah yang dicita-citakan.
10.   Bertindak Sebagai Ayah (Father Figure)
Tindakan pemimpin terhadap anak buah/kelompoknya hendaknya mencerminkan tindakan seorang ayah terhadap anak buahnya.

Apabila kita meneliti lebih lanjut, maka dapat disimpulkan 10 peran di atas sama seperti apa yang dikemukakan oleh Bapak Pendidikan, Ki Hadjar Dewantara. Beliau mengatakan, bahwa pemimpin yang baik haruslah menjalankan peranan: Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani

Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Kepala Sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah. Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 Th. 1990, bahwa Kepala Sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan, serta pemeliharaaan sarana dan prasarana.

Tipologi Kepemimpinan
Adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktifitas anggota dalam mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
1.       Visioner
a.       Memiliki wawasan yang luas dan visi yang kuat;
b.      Suka memancing ide orang lain untuk mencapai visi;
c.       Pandai memberi motivasi;
d.      Suka menerima kritik dan saran dari manapun;
e.      Memberi kebebasan pada bawahan;
f.        Suka melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan.
2.       Transformasional
a.       Memiliki wawasan yang luas dan ke depan;
b.      Bersama pengikutnya saling meningkatkan moralitas dan motivasi;
c.       Menggerakkan kebutuhan-kebutuhan ke tingkat yang lebih tinggi;
d.      Memberi kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan penghormatan dari para pengikutnya;
e.      Suka memberikan motivasi.
3.       Otokratis
a.       Menganggap organisasi menjadi milik sendiri dan bawahan sebagai alat semata;
b.      Mengidentikkan tujuan pribadi dan tujuan organisasi;
c.       Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat;
d.      Selalu bergantung kepada kekuasaan formalnya;
e.      Sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
4.       Militeristik
a.       Memiliki wawasan yang luas;
b.      Suka memerintah, mengancam dan memaksakan kehendak;
c.       Senang kepada formalitas yang berlebihan;
d.      Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku kepada bawahan;
e.      Sukar menerima kritik dari bawahan;
f.        Tidak menghargai pendapat orang lain;
g.       Berorientasi kepada kekuasaan.
5.       Karismatic
a.       Memiliki wawasan luas dan visi yang menarik;
b.      Mempunyai pengaruh kepada masyarakat dan pengikutnya;
c.       Memiliki keberanian dan pendirian yang kuat untuk mewujudkan visinya;
d.      Memberikan rasa percaya pada diri masyarakat dan pengikutnya;
e.      Menjadi model dan symbol nilai-nilai baru yang ditiru oleh pengikutnya.
6.       Demokratic
a.       Selalu bertitik tolak pada pendapat, bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia di dunia;
b.      Selalu berusaha menyelaraskan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi;
c.       Senang menerima saran, pendapat dan kritik dari bawahan;
d.      Berusaha mengutamakan kerja sama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan;
e.      Ikhlas dan memberikan kebebasan kepada bawahan;
f.        Selalu berusaha membuat bawahan lebih sukses darinya;
g.       Berusaha mengembangkan kapasitas diri sebagai pemimpin.

Teori Kepemimpinan
1.       Teori Genetik (Keturunan)
Leader are born and not made. Bahwa, pemimpin itu dilahirkan (bakat), bukan dibuat. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat bawaan sejak lahir.
2.       Teori Sosial
Leader are made and not born. Bahwa, pemimpin itu dibuat/ dididik, bukan kodrati. Sehingga sukses dan tidaknya pemimpin tidak hanya dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada pada seseorang, tetapi juga dipengaruhi oleh sifat-sifat dan ciri-ciri kelompok yang menyertainya.
3.       Teori Ekologis
Bahwa, seorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik, apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan, kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman yang teratur.

Peran Pemimpin di Sekolah
1.       Meningkatkan motivasi para anggota (guru dan karyawan);
2.       Meningkatkan koordinasi antara anggita dan pemimpin;
3.       Sebagai negosiator;
4.       Sebagai panutan dalam lingkup kepemimpinannya.

Pemimpin yang Baik
1.       Bersikap adil;
2.       Memberikan sugesti (suggesting);
3.       Mendukung tercapainya tujuan (supplying objectives);
4.       Katalisator (catalysing);
5.       Menciptakan rasa aman (providing scurity);
6.       Sebagai wakil organisasi (representing);
7.       Sumber inspirasi (inspiring);

8.       Bersikap menghargai (praising).

Comments

Popular posts from this blog

Macam-macam Majas

MICRO TEACHING (DASAR KETERAMPILAN MENGAJAR)

Sekolah dan Institusi Pendidikan Keagamaan di Masyarakat