Ringkasan Materi Sosiologi Pendidikan

Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan atau golongan dengan golongan.

Unsur Pokok Dalam Sosiologi
1.       Manusia;
2.       Hubungan Sosial (Masyarakat).

Bidang Kajian Sosiologi
1.       Sosiologi Industri
Mengkaji masalah fenomena industri dengan menitikberatkan kajiannya pada faktor manusia, dan mengaitkannya dengan faktor mesin serta mekanisme kerja pabrik yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas.
2.       Sosiologi Hukum
Cabang sosiologi yang mengkaji fenomena-fenomena hukum yang ada di masyarakat. Sementara itu 
3.       Sosiologi Pendidikan
Mengkaji proses-proses sosiologis yang berlangsung dalam lembaga pendidikan dengan tekanan dan wilayah tekanannya pada lembaga pendidikan.
4.       Sosiologi Perilaku Menyimpang
Mengkaji perilaku dan kondisi yang dianggap tidak sesuai dengan norma-norma yang sudah disepakati dalam masyarakat.

Pendidikan dan Pengajaran (Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas)
1.       Pendidikan
Adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2.       Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
3.       Pengajaran
Aktivitas nyata mengajarkan (transfer knowledge) pengetahuan, teknologi dan ketrampilan serta meningkat kecerdasan dan pengendalian emosinya sehingga seseorang mampu survive di dalam kehidupannya. 
Pengajaran merupakan proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai unsur termasuk kualitas pengajaran, kecerdasan, bakat dan minat siswa serta pengaruh motivasi, lingkungan sekolah, rumah dan dorongan orang tua terhadap siswa

Tujuan Pendidikan Nasional
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan Pendidikan Nasional Menurut UU. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Pengertian Sosiologi Pendidikan
1.       Secara Bahasa
Terdiri dari dua kata: Sosiologi dan Pendidikan.
2.       Secara Istilah
Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.

Pengertian Sosiologi Pendidikan Menurut Para Ahli
1.       George Payne (Bapak Sosiologi Pendidikan)
Sosiolgi Pendidikan adalah by educational sosiologi we the science whith desribes andexlains the institution, social group, and social processes, that is the spcial relationships in which or through which the individual gains and organizes experiences.”
Payne menegaskan bahwa, di dalam lembaga-lembaga, kelompok-kelompok social, proses social, terdapatlah apa yang yang dinamakan soSial itu individu memproleh dan mengorganisir pengalamannya-pengalamannya.
2.       Charles A. Ellwood
Education Sosiologi is the sciense aims to reveld the connetion at all points between the cdukative process and the social.
Sosiologi Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari menuju untuk melahirkan maksud hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah antara proses pendidikan dan proses soSial.
3.       Menurut E.B Reuter
Sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa evolusi dari lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia, dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu.
4.       F.G Robbins dan Brown
Sosiologi Pendidikan adalah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan social yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalamannya.
5.       E.G Payne
Sosiolgi Pendidikan sebagai studi yang konfrenhensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu yang diterapkan.
Tujuan utamanya ialah memberikan guru-guru, para peneliti dan orang lain yang menaruh perhatian akan pendidikan latihan yang serasi dan efektif dalam sosiologi yang dapat memberikan sumbangannya kepada pemahaman yang lebih mendalam tentang pendidikan. (Nasution, 1999: 4)
6.       Dictionary of Socialogy
Sosiologi pendidikan ialah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.
7.       Prof. DR. S. Nasution
Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
8.       F.G. Robbins
Sosiologi Pendidikan adalah sosiologi khusus yang bertugas menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan.

Tujuan Sosiologi Pendidikan
1.       Menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat;
2.       Menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial;
3.       Menganalisis status pendidikan dalam masyarakat;
4.       Menganalisis partisipasi orang-orang terdidik/ berpendidikan dalam kegiatan social;
5.       Membantu menentukan tujuan pendidikan;
6.       Memberikan kepada guru-guru (dan para peneliti) latihan-latihan yang efektif dalam bidang sosiologi, sehingga dapat memberikan sumbangannya secara cepat dan tepat kepada masalah pendidikan.

Konsep Sosiologi Pendidikan
1.       Analisis proses sosiologi;
2.       Analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat;
3.       Analisis intraksi sosial di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat
4.       Alat kemajuan dan perkembangan sosial;
5.       Dasar untuk menentukan tujuan pendidikan;
6.       Sosiologi terapan
7.       Latihan bagi petugas pendidikan.

Interaksi Sosial
Adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis.
Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.

Lingkup Interaksi Sosial
1.       Kontak Sosial
Merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial;
2.       Komunikasi 
Merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.

Sumber Informasi dalam Interaksi Sosial
1.       Ciri Fisik
Adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras.
2.       Penampilan
Meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.


Ruang dalam Interaksi Sosial
1.       Jarak intim;
2.       Jarak pribadi;
3.       Jarak sosial;
4.       Jarak publik.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
1.       Kerja sama
Suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
2.       Akomodasi
Suatu keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
3.       Asimilasi
Suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok.
4.       Bentuk Kontravensi
Bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan.

Jenis Sosialisasi
1.       Sosialisasi Primer
Dialami individu pada masa kanak-kanak, terjadi dalam lingkungan keluarga, individu tidak mempunyai hak untuk memilih agen sosialisasinya, individu tidak dapat menghindar untuk menerima dan menginternalisasi cara pandang keluarga.
2.       Sosialisasi Sekunder
Berkaitan dengan ketika individu mampu untuk berinteraksi dengan orang lain selain keluarganya.

Pola Sosialisasi
1.       Represif
Menekankan pada penggunaan hukuman, memakai materi dalam hukuman dan imbalan, kepatuhan anak pada orang tua, komunikasi satu arah, nonverbal dan berisi perintah, orang tua sebagai pusat sosialisasi sehingga keinginan orang tua menjadi penting, keluarga menjadi significant others.
2.       Sosialisasi Partisipatoris
Menekankan pada individu diberi imbalan jika berkelakuan baik, hukuman dan imbalan bersifat simbolik, anak diberi kebebasan, penekanan pada interaksi, komunikasi terjadi secara lisan, anak pusat sosialisasi sehingga keperluan anak dianggap penting, keluarga menjadi generalized others.

Stratifikasi Sosial
Merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya.
Pitirin A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sebagai pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis.

Penyebab Perbedaan Status Sosial di Masyarakat
1.       Suatu usaha (achievement status);
2.       Tanpa suatu usaha (ascribed status).
a.      Kepandaian;
b.      Usia,
c.       Sistem kekerabatan,
d.      Harta dalam batas-batas tertentu.

Sifat Stratifikasi Sosial
1.       Stratifikasi Terbuka
2.       Stratifikasi Tertutup.

Dimensi Stratifikasi Sosial
1.       Privilege (Ekonomi)
a.       Borhuis
b.      Proletar
2.       Prestise
3.       Power.


Kelompok
Adalah kumpulan orang-orang, sementara sosiolog melihat kelompok sebagai dua atau lebih orang yang mengembangkan perasaan kebersatuan dan yang terikat bersama-sama oleh pola interaksi sosial yang relatif stabil.

Karakteristik Pokok Kelompok
1.       Adanya interaksi yang terpola
2.       Adanya kesadaran akan identitas bersama.

Hubungan Antar Kelompok
Adalah interaksi sosial antara dua kelompok atau lebih berdasarkan kriteria fisiologis dan kebudayaan.

Perilaku Menyimpang
Penyimpangan adalah perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dengan norma-norma di masyarakat.

Perilaku Kolektif
Mengacu pada perilaku sekelompok orang yang muncul secara spontan, tidak terstruktur sebagai respons terhadap kejadian tertentu.
Perilaku kolektif adalah suatu perilaku yang tidak biasa , sehingga perilaku kolektif dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang relatif spontan, tidak terstruktur dan tidak stabil dari sekelompok orang, yang bertujuan untuk menghilangkan rasa ketidakpuasan dan kecemasan.

Kontrol Sosial
Mengacu pada suatu proses baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan, di mana dalam proses kontrol sosial tersebut masyarakat dibuat agar mematuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Bentuk Kontrol Sosial
1.       Pemberian Sanksi
2.       Hukuman
3.       Imbalan
4.       Bahasa
5.       Gosip
6.       Ostratisme
7.       Intimidasi
8.       Kekerasan fisik
Tujuan untuk mengembalikan individu yang melakukan perilaku menyimpang.

Tatanan Sosial
Suatu lingkungan sosial di mana individu-individunya saling berinteraksi atas dasar status dan peranan sosial yang diatur oleh seperangkat norma dan nilai.

Elemen Tatanan Sosial
1.       Struktur Sosial
Jaringan saling keterhubungan, yang secara normative mengarahkan hubungan sosial yang ada di masyarakat. Struktur sosial yang merupakan keterjalinan hubungan, dikarakteristikkan oleh adanya organisasi dan stabilitas.
2.       Institusi Sosial
Norma-norma, aturan-aturan, dan pola-pola organisasi yang dikembangkan di sekitar kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah pokok yang terkait dengan pengalaman masyarakat.
Berdasarkan fungsinya institusi sosial dibedakan antara lain menjadi kinship instiutution, educational institution, economic institution, scientific institution, dan lain-lain

Bentuk Tatanan Sosial
1.       Masyarakat
Sistem sosial yang swasembada (self-subsistent), melebihi masa hidup individu normal dan merekrut anggota secara reproduksi biologis serta melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
2.       Institusi Keluarga
Kelompok yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang diikat oleh perkawinan beserta anak-anaknya yang belum menikah.
3.       Institusi Pendidikan
Sebagai proses pembelajaran yang antara lain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan transmisi pengetahuan dan mempersiapkan individu terhadap peran pekerjaan.
4.       Institusi Ekonomi
Upaya-upaya masyarakat untuk mengorganisasikan tanah, tenaga kerja, modal, dan teknologi dalam rangka menghasilkan (memproduksi), mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa.
5.       Institusi Politik
Proses yang terinstitusionalisasi melalui keputusan yang mempengaruhi komunitas, wilayah, negara, atau masyarakat sebagai keseluruhan yang dibuat dan diselenggarakan.

Perubahan Sosial
Suatu gejala yang akan selalu ada dalam masyarakat, karena masyarakat selalu berubah dalam aspek terkecil sekalipun.


| Materi Lain : Sekolah dan Institusi Pendidikan Keagamaan di Masyarakat klik di sini

Comments

Popular posts from this blog

Macam-macam Majas

MICRO TEACHING (DASAR KETERAMPILAN MENGAJAR)

Sekolah dan Institusi Pendidikan Keagamaan di Masyarakat