Ringkasan Materi PAI I

1.       Thoharoh

a.       Secara Lughowi/ Bahasa
Thoharoh artinya suci/ bersih.

b.      Secara Istilah
Thoharoh adalah suci/ bersih dari segala kotoran najis dan kotoran-kotoran lahiriyah, kotoran-kotoran bathiniyah, perbuatanperbuatan dosa, serta kotoran-kotoran yang berupa sifat-sifat tercela dalam Islam.

c.       Kotoran Dibagi Menjadi 4, yaitu:
1)      Secara Lahiriyah
·         Najis dan hadats.
2)      Bathiniyah
·         Syirik, riya’, sum’ah, munafik, dsb.
3)      Perbuatan Dosa
4)      Sifat Tercela dalam Islam

d.      Pengertian Thoharoh Menurut Para Imam
1)      Hanafiyah
Thoharoh adalah bersih/ suci dari kotoran najis, maupun hadats lainnya, baik disengaja, maupun tidak disengakja.
2)      Malikiyah dan Hanabilah
Thoharoh adalah membersihkan/ menyucikan diri dari hal-hal yang dapat ,enghalangi dalam pelaksanaan shalat.
Misal denganwudhu, tayammum, ataupun mandi, tayammum.
3)      Syafi’iyah
Thoharoh adalah mengilangkan hadats dan najis dari anggota tubuh yang dapat menghalangi dari mengejakan shalat dengan cara: Mandi, wudhu

e.      Dasar Hukum Thaharah
1)      QS Al Baqarah: 222

(( إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ))

2)      Hadits

مِفْتَاحُ الصَّلاةِ الطُّهُورُ ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ .. ( رواه الترمذي )

لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلاَ صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ  ( رواه مسلم ، والترمذي ، وأبو داود )


2.       Wudhu

a.       Secara Lughawy/ Bahasa
Wudhu berarti kebaikan, kebersihan, bersinar.

b.      Secara Istilah
Wudhu adalah beberapa perbuatan tertentu dengan menggunakan air untuk membersihkan anggota-anggota badan yang didahului dengan niat.

c.       Dasar Hukum
QS Al Maa-idah: 6

(( يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِن كُنتُم مَّرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدُُ مِّنكُم مِّنَ الْغَآئِطِ أَوْ لاَمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَآءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ مَايُرِيدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ))

d.      Rukun Wudhu (Berdasarkan QS Al Maa-idah ayat 6)
1)      Membasuh wajah;
2)      Membasuh lengan sampai siku;
3)      Mengusap kepala;
4)      Membersihkan kaki.
Jumhur ulama menambahkan satu rukun, yaitu niat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah.
e.      Rukun Wudhu Menurut Imam yang Empat
1)      Hanafiyah
Rukun wudhu ada 4, yaitu: Membasuh muka, membasuh tangan, mengusap kepala dan membasuh kaki.
2)      Fuqaha Malikiyah
Rukun wudhu ada 7, yaitu: Dengan menambah Niat, menggosok-gosok anggota wudhu dan Al Muwalah (Tertib/ urut).
3)      Syafi’iyah
Rukun wudhu ada 6, yaitu: Dengan menambah Niat dan tertib.
4)      Hanabilah
Rukun wudhu ada 7, yaitu: Dengan menambah Niat, Al Muwalah dan tertib.

f.        Syarat Wudhu
1)      Syarat Wajib Wudhu
·         Berakal sehat;                                     Suci, yakni bebas dari haidh dan nifas;
·         Islam;                                                      Mampu menggunakan air suci dengan sempurna;
·         Baligh;                                                    Sudah masuk waktu shalat.
2)      Syarat Sah Wudhu
·         Tersedia air yang suci;
·         Kondisinya berkebalikan dengan wudhu;
·         Mumayiz.

g.       Pembatal Wudhu
1)      Keluarnya sesuatu dari dua jalan;
2)      Memegang kemaluan;
3)      Menyentuh wanita yang bukan mahram..


3.       Mandi
a.       Secara Bahasa 
Mandi adalah meratakan air ke seluruh tubuh.

b.      Secara Istilah
Mandi adalah mempergunakan air yang suci untuk membasuh seluruh anggota tubuh dengan cara tertentu dengan disertai niat.

c.       Dasar Hukum
QS Al Maa-idah ayat 6

d.      Syarat Wajib Mandi
1)      Ad Dukhul  (hubungan suami istri);
2)      Islam;
3)      Suci dari haidh dan nifas;
4)      Mukallaf;
5)      Mayat muslim yang tidak syahid;
6)      Orang kafir yang masuk Islam.

e.      Rukun Mandi
1)      Niat;
2)      Mencuci tangan;
3)      Membersihkan kemaluan.


4.       Tayammum
a.       Secara Bahasa
Tayammum berarti menyengaja melakukan sesuatu.
b.      Secara Syari’at
Tayammum adalah melakukan thaharah dengan menggunakan debu yang suci.


5.       Sholat
a.       Pengertian Bahasa
Shalat artinya berdoa untuk kebaikan.

b.      Istilah
Shalat adalah perbuatan-perbuatan dan ucapan-ucapan tertentu yang diawali dengan takbiratul ikram dan diakhiri dengan salam.

c.       Dalil Disyari’atkan Shalat

d.      Waktu-waktu Shalat

Diantaranya disebutkan dalam QS Al Isra’ 78

(( أَقِمِ الصَّلاَةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْءَانَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْءَانَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا ))


e.      Syarat Wajib Shalat
Kewajiban shalat dibebankan kepada orang-orang yang memenuhi syarat. Bagi laki-laki ada 3 syarat dan bagi perempuan ada 4 syarat, yaitu:
1)      Islam
2)      Baligh
3)      Berakal sehat
4)      Suci dari haidh dan nifas.

f.        Syarat Sah Shalat
1)      Suci dari hadats dan najis;
2)      Menutup aurat;
3)      Mengetahui masuk waktu shalat;
4)      Menghadap kiblat.

g.       Rukun Shalat
1)      Niat;
2)      Berdiri;
3)      Takbiratul Ikram;
4)      Al Fatihah;
5)      Ruku’;
6)      I’tidal;
7)      Sujud;
8)      Duduk diantara dua sujud;
9)      Duduk di akhir rakaat;
10)   Membaca tasyahud;
11)   Membaca shalawat;
12)   Salam;
13)   Tertib.


6.       Jenazah

Orang yang sudah meninggal dan sudah dimandikan, maka sebaiknya segera dimakamkan. Sedang, jika masih menunggu anggota keluarga yang lainnya dan pemakamannnya ditunda hingga keesokan hari, maka sebaiknya tidak dimandikan dahulu.

Orang yang sudah meninggal, maka kewajiban keluarga yang masih hidup adalah:
a.       Memandikan;
b.      Menshalatkan;
c.       Nengkafani (denagn 3 kain untuk laki-laki dan 5 lemar untuk perempuan);
d.      Muenguburkannya.


7.       Zakat

a.       Secara Bahasa
Zakat adalah tumbuh, berkembang dan membersihkan;

b.      Secara Istilah
Zakat adalah pemberian sebagian harta yang telah ditentukan oleh Allah dengan syarat-syarat tertentu

c.       Mustahik Zakat
Berdasarkan firman Allah dalam Surat At Taubah ayat 60 adalah:
·         Orang fakir;
·         Miskin;
·         Amil;
·         Muallaf;
·         Riqab/ memerdekakan busak;
·         Gharimin/ orang yang ounya hutang;
·         Sabilillah/ aku ada seorang musafir


8.       Nikah

a.       Secara Lughah
Nikah artinya berkumpul dan bergaul.

b.      Menurut UU No. 01/ Tahun 1974 Tentang Pernikahan
Pernikahan adalah ikatan lahir dan bathin antara laki-laki dan perempuan sebagai suami istri untuk membentuk keluarga yang bahagia, berdasarkan ridha Allah.

c.       Hukum Nikah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga menikah, maka  menikah hukumnya sunnah.


9.       Puasa
Yaitu, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa (makan, minum, hubungan badan, dll) semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat melaksanakan perintah Allah.

Sehingga, dapat disimpulkan, bahwa puasa mengandung beberapa aspek, yaitu:
a.       Aspek menahan diri;
b.      Niat

a.       Macam-macam Puasa:
1)      Puasa Wajib
Puasa wajib ada 3 macam, yaitu:
·         Puasa Ramadhan;
·         Puasa Kafarah;
Adalah puasa untuk menebus dari pelanggaran (dosa melanggar sumpah, dsb)
·         Nadhar.
2)      Puasa Sunnah

b.      Pembatal Puasa
1)      Makan minum dengan sengaja;
2)      Hubungan badan;
3)      Keluar manni;
4)      Haidh dan Nifas;
5)      Muntah dengan sengaja.

c.       Sunnah Puasa
1)      Mengakhirkan sahur;
2)      Menyegerakan berbuka.


10.   Warisan

Biasa disebut Harta Pusaka.
Harta waris adalah harta yang ditinggalkan seseorang yang telah wafat.
Harat tinggalan sebelum dibagikan hendaknya terlebih dahulu dibayarkan:
a.       Wasiat;
b.      Hutang (kepada Allah dan kepada Manusia)

Sebab Seseorang Mendapat Warisan:
a.       Karena pernikahan;
b.      Nashab;
c.       Memerdekakakn budak.

Penyebab Hilangnya Hak Waris
a.       Murtad/ beda agama;

b.      Pembunuhan.

Comments

Popular posts from this blog

Macam-macam Majas

MICRO TEACHING (DASAR KETERAMPILAN MENGAJAR)

Sekolah dan Institusi Pendidikan Keagamaan di Masyarakat